Senin, 19 April 2010

mahasiswa dan UKM dalam menjunjung tridarma perguruan tingg

UKM (Usaha Kecil Menengah) tanpa disadari banyak orang merupakan salah satu penopang perekonomian bangsa ini. Percaya atau tidak kontribusi UKM dalam PDB adalah Rp 1.786 triliun atau 53,49%. Mengapa bisa demikian? Padahal setiap orang pasti beranggapan bahwa perekonomian negara lebih banyak ditopang oleh perusahaan besar.

Secara kasat mata mungkin iya. Tetapi, jumlah itu akan kalah sendirinya secara akumulasi jika dibandingkan dengan jumlah UKM yang ada di seluruh Indonesia. Kita pun tidak bisa menafikan dampak yang terjadi di Indonesia saat krisis finansial yang melanda sebagaian besar belahan negara dunia tahun 2008 lalu.

Ternyata, di Indonesia tidak mengalami goncangan separah negara-negara maju dan industri di Eropa dan Amerika. Salah satu sebabnya adalah pondasi ekonomi yang banyak dibangun oleh sektior rill yang dalam hal ini yang dijalankan oleh para penggiat UKM.

Melihat strategisnya keberadaan UKM tersebut dan potensialnya dalam perbaikan ekonomi masyarakat maka pengembangan dan pembinaan terhadap UKM-UKM ini senantiasa perlu dilakukan hendaknya. Kebanyakan UKM saat ini berkembang secara ototidak. Kemajuan yang dicapai oleh usahanya pun kebanyakan lebih dikarenakan faktor pengalaman.

Namun, dari sekian banyak UKM yang maju tidak sedikit pula yang mengalami kegagalan. Bahkan, layu sebelum berkembang. Dengan demikian pembinaan dan pengembangan terhadap UKM-UKM perlu dilakukan.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan UKM ini. Pemerintah bisa langsung mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kemapanan UKM-UKM yang ada. Bisa juga melalui korporasi-korporasi besar mengembangkan UKM melalui CSR-CSR mereka.

Namun, saya mencermati lebih kepada peran dan kontribusi yang bisa dilakukan mahasiswa untuk ambil bagian dalam pengembangan UKM yang secara tidak langsung ikut berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan ekonomi bangsa. Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian merupakan falsafah yang senantiasa dihafalkan oleh seseorang yang baru masuk ke bangku perkuliahan.

Sedari awal memasuki gerbang perguruan tinggi sang mahasiswa sudah dicekcoki untuk memahami, menghayati, serta harapannya mampu mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut. Bagaimana kontribusi kita terhadap masyarakat merupakan cerminan dari perwujudan aspek pengabdian Tri Darma Perguruan Tinggi ini.

Kembali pada persoalan UKM yang ada di Indonesia berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut adalah hal yang relevan kiranya jika mahasiswa berkontribusi dalam pengembangan UKM-UKM yang ada di sekitar mereka melalui pengabdian mereka kepada masyarakat. Mengapa harus mahasiswa? Dan, mengapa harus terjun ke masyarakat? Karena mahasiswa adalah puncak pembentukan kader intekatual.

Mahasiswa adalah saat mereka menanamkan idealisme dan saat menjadi mahasiswalah jiwa mereka masih putih bersih. Ikhlas berkontribusi untuk masyarakat. Dengan kapasitas yang dimiliki seorang mahasiswa, berbekal kepakaran dan ilmu yang mereka peroleh di perguruan tinggi, akan banyak transfer ilmu (transfer knowledge and value) yang bisa diberikan kepada masyarakat. Akan terjadi perluasan dan penyebaran teknologi dari perguruan tinggi ke masyarakat.

Jika kita melihat persoalan dari kebanyakan UKM adalah dalam hal aplikasi teknologi, manajerial usaha, dan pemerolehan finansial. Ketiga hal terssebut bisa diminimalisir melalui pemberdayaan yang dilakukan oleh mahasiswa kepada pengelola UKM. Teknologi tepat guna dan aplikatif bisa diterapkan untuk menunjang bidang usaha yang berkaitan sehingga efisiensi dan efektifitas terjadi pada UKM tersebut.

Dalam hal manajerial organisasi adalah hal yang amat mungkin dilakukan mahasiswa dalam meng-upgrade masyarakatnya. Hampir semua bidang studi mempelajari mata kuliah ini. Apalagi jika hal itu didorong oleh pengalaman mahasiswa yang banyak terjun dalam dunia organisasi berbekal praktek dan teori bisa diberikan kepada masyarakat.

Untuk finansial, melalui link yang mereka miliki, mahasiswa bisa menjadi jembatan penghubung antara UKM dengan penyandang dana. Terlepas dari besarnya potensial mahasiswa untuk bisa mengembangkan UKM secara kualitas.

Amat disayangkan ternyata tidak banyak mahasiswa yang memahami akan peran yang harus dilakukan oleh mereka. Sadar akan Tri Darma yang telah mereka ikrarkan ketika baru memasuki jenjang menjadi seorang mahasiswa.

Apalagi dengan metode seleksi masuk perguruan tinggi yang seperti sekarang ini semakin banyak lahirnya mahasiswa yang apatis terhadap kondisi di sekitarnya. Padahal mahasiswalah yang seyogyanya paling banyak berperan melakukan advokasi dan pemberdayaan untuk masyarakat. Mumpung masih mahasiswa jangan sia-siakan waktu saudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar